Translate

Minggu, 30 April 2017

PELEPASAN KELAS XII MAN SEKADAU TAHUN 2017

Perpisahan Sekolah dan Kelulusan Sekolah merupakan sebuah momen dimana anda harus berpisah dari teman temansahabattemanseperjuanganteman satu angkatanteman satu kelas, dan bahkan keluarga anda ketika mencari dan menggali ilmu berada di sekolah, Tentunya anda pasti akan sedih karena anda akan merasakan suasana yang berbeda setelah perpisahan di sekolah. Anda tidak bisa bolos sekolah, tertawa bersama ketika tak ada guru, dan yang paling sedih anda tidak akan bertemu sahabat anda secara rutin lagi. karena Anda akan mulai hidup ke dunia nyata secara benar benar berdiri sendiri dan tanpa teman teman anda lagi. Karena memang jalan hidup anda dan teman sekelas anda kini sudah berbeda.


Selain sedih, perpisahan juga pasti sangat mengharukan karena setelah anda lulus anda tidak akan bertemu lagi dengan orang orang yang berada di sekolah secara rutin lagi. Ini pasti sangat berat karena anda tidak lagi duduk dan diajarkan pelajaran sekolah oleh bapak ibu guru anda lagi, Anda juga tidak akan bisa makan dan jajan di kantin secara rutin lagi seperti biasanya. Hal tersebut memang menyedihkan tapi bagaimana lagi, masa dan waktu sudah berubah jadi tetaplah semangat untuk menjalani hidup.
There is no appropriate word to be spoken, O friend. only nodes are always scattered patter to say goodbye . please continue your struggle toward the other , the new place , which would be the distance for our friendship .
Tidak ada kata yang tepat untuk diucapkan , wahai teman . hanya hening yang  selalu tersebar derai untuk mengucapkan selamat tinggal . silakan lanjutkan perjuanganmu ke arah lain , tempat baru , yang akan menjadi jarak untuk persahabatan kita.

Perpisahan Tahun ini pun dimeriahkan oleh beberapa sesi, seperti tarian sambutan atau acara selingan seperti tarian, nyanyian, stand up comedy, dan lain sebagainya...


All of the story in this school is over. Laugh, smile, love, happiness, and everything moments will be sad ending. But, I always be happy because have the time to know and meet you here oh my best friends, my teachers, my family. Thank you for making me to be a real human.
Semua cerita di sekolah ini telah berakhir. Canda, senyum, cinta, kebahagiaan, dan semua momen akan menjadi akhir yang menyedihkan. Tapi, aku selalu senang karena telah memiliki waktu untuk mengenal dan bertemu dengan kalian disini wahai teman teman terbaikku, guru guruku, keluargaku. Terimakasih telah membuat aku menjadi sosok manusia yang sebenarnya.

Terima kasih...

Jumat, 17 Februari 2017

SEJARAH BAU NYALE DI SASAK LOMBOK

SEJARAH BAU NYALE DI SASAK LOMBOK

Nyale adalah sebuah pesta atau upacara yang dikenal dengan Bau Nyale. Kata Bau berasal dari Bahasa Sasak yang berarti menangkap sedangkan kata Nyale berarti cacing laut yang hidup di lubang-lubang batu karang dibawah permukaan laut.[1]
Bau Nyale merupakan sebuah acara perburuan cacing laut. Acara ini diselenggarakan sekitar bulan Februari dan Maret. Tempat penyelenggaraan upacara Bau Nyale ini ada di Pantai Seger, Kuta. Terletak dibagian selatan Pulau Lombok [2]

Cerita legenda



Pesta atau upacara Bau Nyale merupakan sebuah peristiwa dan tradisi yang sangat melegenda dan mempunyai nilai sakral tinggi bagi Suku Sasak, Suku asli Pulau Lombok. Keberadaan pesta bau nyale ini berkaitan erat dengan sebuah cerita rakyat yang berkembang di daerah Lombok Tengah bagian selatan.[3]

Putri Mandalika, seorang putri cantik jelita yang menjelma menjadi cacing nyale dan muncul sekali dalam setahun di Pantai Lombok. Siapa sangka cacing nyale yang diperebutkan dan dicari-cari setiap tahun oleh masyarakat Lombok ini adalah jelmaan dari seorang putri yang sangat cantik yang jaman dahulu diperebutkan oleh pangeran-pangeran dari berbagai kerajaan di Lombok.
Putri Mandalika adalah putri dari pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting. Raja ini terkenal karena kebijaksanaannya sehingga rakyatnya sangat mencintainya karena mereka hidup makmur. Putri Mandalika hidup dalam suasana kerajaan dan dihormati hingga dia menginjak dewasa.
Saat dewasa Putri Mandalika tumbuh menjadi seorang gadis yang sangat cantik dan mempesona. Kecantikannya tersebar hingga ke seluruh Lombok sehingga Pangeran-Pangeran dari berbagai Kerajaan seperti Kerajaan Johor, Kerajaan Lipur, Kerajaan Pane, Kerajaan Kuripan, Kerajaan Daha, dan kerajaan Beru berniat untuk mempersuntingnya.
Mengetahui hal tersebut ternyata membuat sang Putri menjadi gusar, karena jika dia memilih satu di antara mereka maka akan terjadi perpecahan dan pertempuran di Gumi Sasak. Bahkan ada beberapa kerajaan yang memasang senggeger agar Sang Putri jatuh hati padanya. Namun hal ini malah membuat sang Putri makin gusar.
Setelah berpikir panjang, akhirnya sang Putri memutuskan untuk mengundang seluruh pangeran beserta rakyat mereka untuk bertemu di Pantai Kuta Lombok pada tanggal 20 bulan ke 10 menurut perhitungan bulan Sasak tepatnya sebelum Subuh. Undangan tersebut disambut oleh seluruh pangeran beserta rakyatnya sehingga tepat pada tanggal tersebut mereka berduyun-duyun menuju lokasi undangan.
Setelah beberapa saat akhirnya Sang Putri Mandalika muncul dengan diusung oleh prajurit-prajurit yang menjaganya. Kemudian dia berhenti dan berdiri di sebuah batu dipinggir pantai. Setelah mengatakan niatnya untuk menerima seluruh pangeran dan rakyat akhirnya Sang Putri pun meloncat ke dalam laut. Seluruh rakyat yang mencarinya tidak menemukannya. Setelah beberapa saat akhirnya datanglah sekumpulan Cacing berwarna-warni yang menurut masyarakat dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika.[4]

CERITA INI SAYA COPY DARI : WIKIPEDIA
https://id.wikipedia.org/wiki/Nyale

  1. ^ Asal Mula Upacara Bau Nyale ceritarakyatnusantara.com
  2. ^ Menghadiri Upacara Bau Nyale di Pantai Seger Kuta Lombok tempo.co
  3. ^ Bau Nyale Tradisi Tahunan Masyarakat Lombok pesonanegeriku.com
  4. ^ Kisah Putri Mandalika infolombok.net